Dengan komitmen ingin mensejahterakan wong cilik, Triple S menawarkan konsep penjualan berjenjang yang sangat sederhana. Marketing plan yang sederhana, produknya juga tidak sulit untuk dipasarkan.
Indonesia memang negara yang cocok untuk bisnis Multi Level Marketing (MLM). Berpenduduk besar dan budaya kekeluargaan yang kental menjadi kelebihan yang dimiliki Indonesia. Kelebihan itu yang kemudian dilirik perusahaan-perusahaan MLM dari luar negeri dan lokal untuk bersaing merebut konsumennya. Nyatanya, memang banyak perusahaan MLM yang mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia, terutama dari kalangan menengah hingga kalangan bawah.
Lihat saja perusahaan MLM PT Sehat Sugih Sejahtera yang disingkat Triple S ini, mampu menyedot masyarakat dari berbagai lapisan menjadi membernya. Meski baru berdiri sekitar dua bulan lalu, tapi membernya sudah mencapai 38 ribu dan 105 stokis. Lalu, apa kelebihannya? Inilah yang menarik untuk disimak.
Triple S merupakan anak perusahaan Sido Muncul yang menjual produk kebutuhan sehari-hari yang dijual dengan menggunakan sistem penjualan berjenjang. Untuk menjadi member Triple S, anda jangan khawatir akan dipungut biaya. Soalnya, orang yang ingin menjadi member sama sekali tidak dikenakan biaya pendaftaran alias gratis. "Dengan belanja sebesar 40 ribu otomatis orang itu sudah menjadi member", kata Gunawan Wanawarta Presiden Direktur Triple S kepada $UKSE$. Plus starter kit yang diberikan secara cuma-cuma. Jadi mudahkan.
Mungkin, yang menjadi pertanyaan kenapa Sido Muncul melirik bisnis MLM? "Karena komitmen", jawab Gunawan lirih. Seperti kita ketahui Sido Muncul merupakan perusahaan yang memproduksi jamu tradisional dan banyak dipasarkan oleh wong cilik. "Kita bisa lihat ibu-ibu berjualan jamu dengan cara menggendong" cetusnya. Dari situ, lanjutnya, Sido Muncul mempunyai komitmen terhadap wong cilik. Realisasinya adalah mendirikan anak perusahaan Triple S. Apalagi belum lama ini Sido Muncul mendapat penghargaan "Bung Hatta Award" atas kepeduliannya terhadap wong cilik selama ini. "Kami ingin wong cilik ini menjadi yang lebih maju. Apalagi kondisi perekonomian negara kita belum stabil", papar Gunawan
Makanya produk-produk yang ditawarkan Triple S tidak sulit untuk dijual ke pasaran. 20 produk yang terdiri dari dari pasta gigi, kopi ginseng, minuman kesehatan, kecap, saos sambal, mie, dan sebagainya merupakan kebutuhan yang biasa dipakai sehari-hari. "Dari situ kita harapkan semua golongan lapisan masyarakat bisa berusaha untuk mandiri. Terutama kalangan wong cilik. Barangnya kita siapkan dan sistemnya kita kita juga siapkan dan kita tawarkan kepada masyarakat untuk bergabung. Jadi konsepnya tidak terlalu rumit karena barangnya itu barang kebutuhan sehari-hari", paparnya lagi.
Gunawan menjelaskan produk-produk yang disediakan Triple S boleh dibilang jawaban atas kesulitan yang dialami orang yang ingin menjalankan bisnis MLM. Umumnya, kendala yang dihadapi berputar soal produk dan harga yang tinggi. "Tapi kalau produknya itu kebutuhan sehari-hari dan harganya terjangkau maka merekrut downline tidak akan kesulitan", tambah pria yang pernah bekerja di salah satu perusahaan MLM ini. Untuk berhasil dalam bisnis MLM Gunawan berpendapat ada empat faktor. Pertama, produk yang bisa berputar cepat. Kedua, harga yang terjangkau. Ketiga, sistem yang baik, dan keempat manajeman perusahaan mesti beres. "Produk dan harga yang terjangkau merupakan dua hal yang sangat penting", tambah Gunawan yang berbicara berapi-api.
Setengah promosi Gunawan menjamin bahwa produk-produk Triple S lebih murah dari toko biasa atau pedagang. Plus ada bonusnya. Itu yang menjadi daya tarik Triple S. Makanya Gunawan berharap seluruh distributor Triple S dapat menjadi toko berjalan. "Jadi setiap gang itu ada Triple S untuk melayani komunitas yang ada di situ. Saya juga ingin stokis itu nantinya menjadi mini market", ujar Gunawan dengan penuh keyakinan. Nah, keunikan dari Triple S itu membuat orang ingin menjadi stokis di seluruh nusantara. Bonus yang disediakan juga cukup menjanjikan.
company | marketing plan | produk | stokies |